Jumat, 19 Maret 2010

HMTC, Tak Hanya Cetak Mekanik Handal

artomo Mechanical Trainning Centre (HMTC)


artomo Mechanical Trainning Centre (HMTC)Motor menjadi pilihan kendaraan para karyawan komuter. Kebutuhan mekanik pun meningkat pesat. Terkait motor, HMTC memberikan peluang bagi Anda, jadi mekanik handal atau franchisee-nya. Silakan pilih. Wiyono

bisnis internet gratis Hari itu menjelang sore, namun masih tampak puluhan kendaraan roda dua nangkring di atas bike lift yang berjajar dalam satu ruangan sedang dihadapi siswa-siswa kursus, masing-masing satu motor satu satu peserta pelatihan. Mereka semua kelihatan tekun mengutak-atik mesin di bawah arahan instruktur. Lagi-lagi, tiap-tiap siswa diawasi oleh satu guru. Di Indonesia, Hartomo Mechanical Trainning Centre (HMTC) dikenal sebagai lembaga pelatihan mekanik sepeda motor pertama kali yang memakai sistem 1 siswa 1 motor 1 guru.

Hartomo Koes Alam Syahrir pertama kali membangun info bisnis
pelatihan tersebut pada tahun 1999 di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Selanjutnya HMTC makin berkembang, dan sampai sekarang seluruhnya terdapat 13 lokasi cabang di seluruh Indonesia, yakni di Jakarta, Depok, Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Malang, Medan, Pekan Baru, Padang, Bali, dan terakhir di Papua. Kini, HMTC cabang Depok sekaligus juga sebagai kantor pusatnya.

Hingga akhir 2007 tercatat, dari seluruh cabang sebanyak 12.128 ribu peserta sudah diluluskan. Bahkan, selain beberapa catatan prestasi lainnya, sejak 2005 HMTC masuk dalam rekor MURI sebagai kursus mekanik sepeda motor dengan sarana praktek terbanyak, 200 unit, dan kini menjadi 265 sepeda motor.

Ada beragam paket program pelatihan investasi online
, mulai dari paket dasar 8 sepeda motor, sampai dengan semua jenis motor. Konon, berkat masuknya Andhika Bintang Budaya, atau di dunia otomotif dikenal sebagai mekanik profesional dengan sebutan Gandos menjadi kepala instruktur, selain kelas modifikasi standar dibuka pula paket modifikasi plus atau mekanik balap, tidak di semua cabang melainkan khusus bertempat di Depok.

Menjadi seperti sekarang, menurut Nengah Suparta, General Manager HMTC, sejatinya itu tidak lepas dari berbagai upaya pendekatan yang dilakukan perusahaannya. Strategi tersebut ditempuh, baik lewat promosi rutin setiap minggu, layanan via website, layanan konsultasi gratis kepada masyarakat umum secara hotline, bekerja sama dengan media televisi pada acara siaran otomotif, hingga pengadaan program-program peduli sosial investasi
cari duit di internet.

“HMTC memiliki annual program, dua kali dalam setahun mengadakan roadshow nasional.diikuti para alumni, siswa, dan member bengkel kami. Setiap kegiatan kita lakukan dengan bekerja sama, misalnya dengan main distributor produk-produk otomotif, seperti oli dan sparepart. Sedangkan kami memberikan HMTC motivation, manajemen bengkel, lalu dari sisi teknologi kita berikan tips-tips teknologi tercanggih dari Gandos langsung.Kami juga punya program peduli sosial bekerja sama dengan BUMN, salah satunya Bank Export Indonesia, PT. Taspen dan yayasan lainnya dalam program PKBL (Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan), umpamanya bagi korban bencana serta masyarakat kurang mampu. Mereka mendapat training di tempat kami melalui program subsidi, dan setelah lulus kita angkat jadi instruktur atau mekanik di bengkel resmi HMTC,” paparnya.

Mantan vice president IASCA Indonesia sebelum akhirnya bergabung dengan HMTC itu menuturkan, keistimewaan program training HMTC terletak pada materi pelatihan, perbandingan antara teori dan praktek adalah 10:90. Lalu, peserta yang mendaftar pun mendapatkan jaminan, dapat ikut kursus sampai menguasai materi. Jadi tanpa batasan lamanya waktu pembelajaran.

“Paket standar, umpamanya, kemampuan orang khan berbeda-beda. Ada yang bisa selesai dalam 4 bulan, 8 bulan, atau yang agak malas-malasan sampai setahun, bahkan 2 tahun. Kita tetap akan layani. Karena yang kita jual sistem paket, dan kami tentunya juga jaga image,” tukas Nengah. “Selain itu kami tidak hanya mendidik dari segi skill saja, tetapi juga segi mentalitasnya. Agar pada saat terjun di dunia kerja, mereka menjadi mekanik yang memiliki disiplin, tidak nakal. Dan sebelumnya, yang paling utama kepada calon peserta pelatihan kita pesankan agar mereka mau mengembangkan motivasi dan keinginan belajar terlebih dulu,” lanjutnya pula.

artomo Mechanical Trainning Centre (HMTC)Sebab, seperti dikatakan kelahiran Bali 1962 itu, perkembangan industri otomotif selaras pula dengan prospektif lapangan tenaga kerja teknisi kendaraan. Akibat kenaikan harga BBM, ditambah kemacetan lalu lintas yang makin parah, menjadikan motor sebagai pilihan moda transporatsi paling praktis. Maka seiring dengan laju populasinya yang terus meningkat, artinya kebutuhan akan servis atau bengkel motor juga bertambah. “Konsep opportunity itu yang bisa kami berikan kepada calon peserta kursus, dengan catatan mereka harus punya motivasi. Setiap bengkel pasti butuh mekanik,” timpalnya.

Lebih lanjut dijelaskan pula, setelah sejak 1999 hanya fokus pada jasa pelatihan mekanik sepeda motor, mulai 2006 pemilik HMTC mengembangkannya beberapa divisi usaha. Rencananya, total akan terdapat 4 divisi, HMTC Training Course, HMTC Membership Workshop, HMTC Event Organizer, dan HMTC Sparepart. Sementara ini dua program pertama sudah berjalan.

“Dalam perkembangan berikutnya kami juga buka beberapa divisi, di antaranya divisi HMTC Membership Workshop (bengkel) yang franchisenya kita jual,” ujar Nengah. Dengan demikian, seperti dikatakan, sebagai lembaga kursus tidak hanya mampu meluluskan siswa-siswa calon mekanik, HMTC ingin membuka kesempatan bagi investor yang hendak membuka bengkel sepeda motor. Sampai sekarang sudah ada 34 gerai, tersebar baik di kota-kota besar di Jawa maupun luar Jawa, yaitu Binjai, Palembang, Batam, Pontianak, Makasar, serta Sorong. Bengkel resmi HMTC itu fanchise fee sebesar USD6.000 dengan rincian USD3.000 untuk kontrak waralaba 2 tahun, dan sisanya biaya pengadaan tools, tanpa dipungut royalty fee.

“Support awal teknisi dan software manajemen bengkel. Sebelum menjadi member kita survei lokasinya, luas yakni minimum 56 m2. Kelebihan kami dibanding AHASS, misalnya, bengkel HMTC bersifat independen dan bisa untuk semua jenis sepeda motor. Selain itu tidak hanya menyediakan jasa servis standar, tune up terot pun bisa, karena kami memiliki pelatihan mesin balap,” Nengah menguraikan. “Setelah acc (sepakat), kita buatkan layout, MOU, lalu kita promosikan di Motorplus tiap minggu. Setelah grand opening kita promosikan di website. Support tambahan kita berikan pada saat sudah terjun di lapangan. Kita tidak mencari untung di sparepart karena kita link-kan langsung ke distributor, tetapi hanya perlu tahu price yang diberikan sebagai kontroler,” tambah bapak tiga putra itu. Ada yang tertarik?

Analisa Bisnis Franchise HMTC Workshop:

(Asumsi pada tahun pertama melayani servis standar 5 motor/hari, turun mesin 12 motor/bulan, kecelakaan 6 motor/bulan, mogok di jalan 36 kasus/bulan, dan nilai kurs USD1,00 = Rp9.250,00)

Investasi Awal:
1. Biaya pendaftaran (franchise fee 2 tahun) Rp. 55.500.000.-
2. Belanja suku cadang dan aksesoris Rp. 85.000.000,-
3. Sewa ruang 1 tahun Rp. 10.000.000,-
4. Biaya renovasi Rp. 5.000.000,- +
Total Investasi Awal Rp. 155.500.000,-

Perkiraan Penghasilan Per Bulan:
Perkiraan pendapatan servis Rp. 5.220.000,-
Keuntungan penjualan ssparepart dan aksesoris Rp. 4.790.000,- +
Total Perkiraan Penghasilan Per Bulan Rp. 10.010.000,-

Pengeluaran Per Bulan:
Biaya gaji (4 orang @ Rp700.000,00) Rp. 2.800.000,-
Biaya listrik dan lain-lain Rp. 250.000,- +
Total Pengeluaran Per Bulan Rp. 3.050.000,-

Keuntungan Per Bulan Rp. 10.010.000,- - Rp3.050.000,- = Rp6.960.000,-
BEP tercapai Rp155.500.000,- : Rp6.960.000,-/bulan = 22,3 bulan

Jika ingin mengutip/menyebarluaskan artikel ini harap mencantumkan sumbernya.

© 2010 Majalah Pengusaha - Referensi Usaha Anda

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008