Jumat, 19 Maret 2010

Bersama Melia, Uang Mengalir Bagai Air

ImageMelia Laundry & Dry Cleaning
Melia Laundry & Dry CleaningDalam tempo tiga tahun setelah diwaralabakan, Melia Laundry & Drycleaning berkembang pesat sehingga telah merambah 24 kota di Indonesia. Kiatnya?
Sukatna

Melia, bukan hanya sebuah nama yang mudah diingat. Melainkan juga mengandung maksud dan doa. “Melia berasal dari kata Milio (bahasa Jawa yang berarti mengalir). Jadi dengan nama tersebut saya berdoa semoga rejeki saya dan franchisee terus mengalir,” ungkap pemilik waralaba Melia Laundry & Drycleaning, Fen Saparita di kantor pusatnya Jalan Sengon No 1 Janti, Jogjakakarta, beberapa waktu lalu.
Sepertinya doa Fen Saparita terkabul. Dalam tempo tiga tahun setelah diwaralabakan workshop Melia sudah tersebar di seluruh kota di Indonesia. Padahal, pada saat mendirikan Melia, Fen berangkat dari nol. Artinya, dia tidak tahu tentang bisnis laundry dan pemasarannya. Berkat kesabaran dan kualitas layanan, akhirnya Melia terus berkembang. “Awal mendirikan sampai tiga bulan pertama saya tidak mendapatkan konsumen,” akunya mengenang.

Namun setelah membuka outletnya di Hero Jogjakarta, nama Melia pelan tetapi pasti terus merangkak dan akhirnya melesat seperti sprinter. Bahkan, Fen diminta oleh mantan bos maupun mantan rekan kerjanya di Jakarta untuk mengeset laundry di sejumlah daerah. “Pada waktu masih beli putus karena saya belum mewaralabakannya,” terang Fen.
Setelah mendapat masukan dari Purdie Chandra, bos Primagama, Fen mulai mewaralabakan Melia Laundry. Pengalamannya membesarkan bisnis laundry dari nol membuat Fen memiliki banyak trik dan strategi untuk memenangkan pasar. Ini sangat membantu para franchisee-nya. Bahkan sejumlah franchisee Melia mencatat kinerja yang fenomenal, di antaranya Melia Laundry Bali. “Dalam tempo enam atau tujuh bulan setelah berdiri, Melia Laundry Bali sudah membukukan omset 300 potong pakaian per hari. Padahal untuk mencapai omset tersebut, saya sendiri membutuhkan waktu lima tahun,” ujar Fen.
Ini tidak terlepas dari kejelian Melia Laundry membidik pasar. Di Bali ada sebuah laundry asing yang membidik segmen A+, A dan A-. Fen melihat bahwa segmen kelas A- dan B+ belum tergarap, maka Melia langsung meng-create pasar tersebut. “Mutu layanan bisa dikatakan sama tetapi dari sisi harga, kami sangat kompetitif. Misalnya, pesaing mematok harga Rp 18 ribu per potong, kami Rp 10 ribu per potong. Dari sinilah konsumen Melia terus membengkak,” kata Fen mengungkapkan strateginya.

Strategi menggarap pasar kelas A- dan B+ ini ia terapkan hampir di semua workshop Melia di PulauImage Jawa. Namun untuk luar Pulau Jawa, layanan Melia sudah masuk ke kategori A+, A dan A-.
Strategi lain yang dilakukan Melia selain menciptakan pasar B+ adalah memperluas jaringan untuk menjemput konsumen. Oleh karena itu selain mewaralabakan workshop, Fen juga menjual outlet, yang berfungsi sebagai jaringan pemasaran. “Harganya cuma Rp 5 juta. Pada waktu ada pameran franchise di Jogjakarta peminatnya sangat banyak sehingga harus antre,” senyum Fen.
Uniknya lagi, Fen memberikan kesempatan franchisee yang membeli workshop Melia untuk menjual outlet. Kalau franchisee berhasil menjual 20 outlet maka uang investasi yang ditanamkan ke Melia akan impas. “Di Bali dalam waktu singkat sudah berhasil menjual tujuh outlet,” ucapnya.

Analisis Bisnis Workshop Melia Laundry
Perkiraan Investasi
Biaya Survei ( Pulau Jawa)
Franchise fee
(Termasuk mesin-mesin produksi dan bahan baku awal)
Kendaraan operasional box
Sewa ruko 2 tahun @ Rp 30.000.000
Renovasi
Pembuatan counter workshop& papan nama
Lain-lain
Total




Rp. 1.500.000
Rp. 250.000.000

Rp. 40.000.000
Rp. 60.000.000
Rp. 25.000.000
Rp. 25.000.000
Rp. 15.000.000
Rp. 416.000.000
Perkiraan Pendapatan per hari
Asumsi jumlah barang masuk
-pakaian: 100 potong/hari @ Rp 10.000
-barang besar: 50 potong/hari @ Rp 25.000
Subtotal
Fee agen 20%
Total pendapatan per hari



Rp. 1.000.000
Rp. 1.250.000
Rp. 2.250.000
Rp. 450.000
Rp. 1.800.000
Perkiraan Pendapatan per bulan
Hari kerja 25 @ Rp 1.800.000
Royalty fee 8%
Marketing fee
Biaya operasional 60 %
Laba
Rp. 45.000.000
Rp. 3.600.000
Rp. 675.000
Rp. 27.000.000
Rp. 13.275.000

*Royalty fee dibayar setelah bulan ke-6
Marketing fee dibayar setelah bulan ke-12

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008