Saya ingin sharing ilmu yang dibagikan Pak Nukman di acara tersebut. Oh yah beberapa hari sebelumnya, pada tanggal 29 Juli 2009 di Hotel Intercontinental Jakarta, saya mengikuti juga seminar Pak Nukman dengan topik : Strategi Menghadapi Krisis Management di Internet.
Di Malang, Pak Nukman memberikan materi bertajuk : Tip Berbisnis Online.
Berikut beberapa tip yang sempat saya catat :
1. Tip Pertama : Bangunlah Budaya Online 24 Jam per Hari.
Dengan kita terbiasa budaya online 24 jam, maka kita akan dapat memahami trend yang sedang berlangsung, mengetahui customer behavior atau kebiasaan-kebiasaan customer kita saat berkunjung ke toko online dan yang terpenting adalah respon time 24 jam dan bersifat personal, bukan respon dengan mesin penjawab.
Bukan hanya online namun sebagai pebisnis online perlu juga tampil di beberapa sosial media di Internet, seperti Facebook, Twitter, Plurk dll. Customer behavior saat ini sudah berubah dari hanya membaca, saat ini mereka bisa memberikan komentar, menulis dan sharing (from reader to publisher). Maka respon secara personal sangat dibutuhkan para customer tersebut. Sosial media yang saya sebutkan diatas adalah tools yang bisa kita gunakan untuk berinteraksi dengan customer selain kita di web toko online kita.
Saat ini berdasarkan data yang diberikan Pak Nukman di seminarnya bahwa jumlah unique visitor (user) ke jejaring Facebook dari Indonesia sebesar 24 juta pengakses (Juni 2009) dan jumlah unique visitor (user) ke jejaring Twitter saat ini sebanyak 2 juta pengakses dari negeri kita.
Maka perlunya kita tampil di sosial networking di Internet dengan sosial media tersebut. Berdasarkan data bahwa email sudah mulai tertinggal oleh Facebook. Facebook sudah menjadikan sarana sharing dan komunikasi paling populer di Internet. Data sumber-sumber penyebaran informasi di Internet adalah Facebook (24%), Email (11%), Twitter (10.8%) dan sisanya menggunakan media lainnya seperti Yahoo Bookmarks, Myspace, Windows Live, Google Bookmarks dan lain-lain.
Twitter saat ini menjadi booming. Hampir semua perusahaan besar menyampaikan informasi kepada umum menggunakan situs ini. Microblogging ini digunakan Hotel JW Marriott dan RitzCarlton untuk merespon kejadian bom pada Juli lalu di Jakarta dan menyampaikan informasi penting atas kejadian tersebut oleh Divisi Public Relation mereka. Sampai-sampai sebuah pemerintah di Eropa pun pernah memberikan jumpa pers menggunakan Twitter pada Desember tahun lalu.
Maka sebagai pebisnis online pun kita perlu segera untuk dapat tampil di Facebook dan Twitter untuk kita menyampaikan informasi dan respon apa pun untuk bisnis kita.
2. Tip Kedua : Menampilkan Data yang Benar
Sebagai pebisnis online kita perlu memperluas network di sosial media. Maka data informasi diri dan foto haruslah benar. Mulai dari nama pemilik, alamat yang jelas, nomor telpon yang bisa dihubungi dan lain-lainnya adalah bertujuan membangun kredibilitas kita di online. Dan tentu pada saat kita mempunyai account di Facebook dan Twitter, gunakanlah nama yang benar, foto yang benar, dan data diri lainnya yang sesuai. Sehingga akan terbangun jaringan bisnis kepercayaan yang tinggi.
3. Tip Ketiga : Jangan Meniru yang Sudah Sukses
Kita boleh saja mengikuti dan meniru bisnis orang lain yang sudah sukses. Namun tidak dengan sama persis dengan yang ada. Di TDA biasa disebut ATM yaitu amati, tiru dan modifikasi. Untuk itu Pak Nukman memberikan saran untuk kita selalu memanfaatkan internet sebagai media riset dari bisnis yang kita inginkan baik dari lokal maupun dari luar dan kita perlu mempelajari apa yang dibutuhkan oleh customer kita sehingga akan menjadi satu produk atau layanan di bisnis kita.
Dan pesan Pak Nukman adalah jangan mempersulit calon pembeli di toko online, misal dengan proses registrasi yang terbelit-belit atau proses shopping cart hingga check-out yang menggunakan banyak klik sana-sini. Jika bisa dipersingkat dengan maksimal 3 kali klik dan dengan respon yang cepat.
4. Tip Keempat : Berbagi Ilmu Online kepada yang Lain
Berbagilah apa yang kita sudah dapatkan manfaatnya dari ilmu online kepada orang lain, misal kepada teman, komunitas/forum dan karyawan kita sendiri. Dengan begitu kita akan selalu mau belajar sebelum membagikan ilmu itu ke orang lain. Artinya kita harus lebih tinggi ilmunya dari ilmu orang yang akan kita bagikan sehingga memaksa kita untuk terus belajar untuk lebih pintar.
Untuk berbagi kita bisa menulis melalui sosial media yang ada seperti : Facebook, Twitter, Blog, Milis dan lain-lain. Juga kita bisa berbagi di forum-forum diskusi offline atau menjadi nara sumber dan penulisan buku.
Dengan berbagi sebenarnya juga akan meringankan beban kita, kita dapat berbagi tugas kepada orang lain/karyawan kita sehingga mereka dapat mengerjakan tugas yang ada dengan ilmu yang kita berikan.
Dan tentu ilmu yang dibagikan akan menjadi amal kita di akherat kelak�amin�
Iim RusyamsiPresiden TDA
Pemilik Bisnis : http://dokterkomputer.com dan http://400education.com
Blog : http://iimrusyamsi.com
Twitter : http://twitter.com/iimrusyamsi
Facebook : http://facebook.com/iim.rusyamsi