Beberapa rekan TDA bisnisnya mendapat promosi gratis melalui liputan media, cetak maupun televisi. Efek dari liputan tersebut sangat terasa bagi sang pemilik bisnis, maklum saja media mempunyai coverage sangat luas, terutama media televisi.
Bagaimana caranya agar bisnis kita diliput oleh media? Kalau cuma menunggu mungkin terlalu pasif. Berikut ini adalah pengalaman saya pribadi selaku pemilik bisnis Surabi Arab yang terletak di Jl. Pajajaran No. 1 Bogor.
Walaupun tempat saya baru dua bulan (pada saat diliput) dan tidak terlalu besar tetapi warung surabi sudah mendapat perhatian beberapa media cetak maupun televisi. Radar Bogor, Jurnal Bogor, Koran Sindo dan Tabloid Saji, masing-masing memuat liputan satu halaman penuh. Liputan menarik Surabi Arab juga tayang di Trans TV, RCTI, Liputan 6, MetroTV.
Jadi, apa kiat yang saya terapkan sehingga Surabi Arab mendapat perhatian media? Ingat bahwa media itu butuh tulisan. Masing-masing wartawan pasti ada tekanan di tiap rapat redaksi untuk menulis apa di edisi berikutnya. Nah, yang kita lakukan adalah membantu mereka untuk menemukan tulisan yang tepat bagi media mereka.
Dan, ini yang saya lakukan:
1. Kita buat sesuatu yang unik pada produk kita (ini sangat penting untuk menarik perhatian media). Kasus saya, saya membuat menu yg unik yaitu surabi ice cream. Surabi ini sangat jarang dijadikan menu oleh warung surabi lainnya. Perpaduan antara adonan surabi dan ice cream ternyata menghasilkan rasa yang sensasional.
2. Kita buat surat undangan ke pemimpin redaksi masing-masing media sebanyak-banyaknya. Isi dari surat ini, produk kita harus terlihat sangat unik dan menarik bagi mereka untuk meliputnya.
3.Surat kita fax ke kantor redaksi (fax lebih efektif karena cepat dan pasti dibaca). Nomor fax masing-redaksi dapat kita cari melalui googling atau kita beli koran dan majalahnya.
4. Kita siap menunggu telpon dari mereka dan siap untuk diliput.
Selamat mencoba!