Krisis kembali mengadang. Kue pasar mengecil, biaya operasi perusahaan membengkak. Semua hal ini menekan profit margin perusahaan. Banyak perusahaan berjuang, sekedar untuk bertahan hidup. PHK terjadi dimana-mana. Apa yang bisa kita lakukan?
Sebagai business owner, tugas Anda hanya satu; membawa perusahaan Anda selamat dari badai krisis ini!
Pelanggan yang ada sekarang mungkin telah mengurangi jumlah pembeliannya atau bahkan telah berhenti membeli. Kita harus mencari prospek baru dan merubahnya menjadi pelanggan.
Ada beberapa taktik yang dapat Anda gunakan untuk men-convert prospek menjadi pelanggan. Salah satu senjata lama, adalah fokus pada pelanggan yang mau membeli, yang meminta Anda menghubunginya kembali.
Pada saat Anda melakukan wawancara penjualan, baik secara temu muka atau melalui telepon, sering sekali prospek/pelanggan meminta Anda menghubungi mereka kembali. Alasannya mungkin mereka belum siap saat ini, stock masih ada, yang berwewenang tidak ditempat, dana belum ada, perlu diskusi dengan suami/istri dan sebagainya.
Yang pasti, dengan meminta Anda menelpon kembali; prospek Anda sebenarnya BERMINAT membeli! Tetapi tidak pada saat ini!
Kenyataan pahit yang terjadi, kita lupa untuk menghubungi mereka kembali tepat waktu. Ketika kita tiba-tiba teringat, segalanya telah terlambat. Prospek tersebut telah membeli pada pesaing kita.
Kelupaan ini dapat saja terjadi pada semua staf lapangan Anda; salesman Anda, staf Admin Anda, telesales Anda. Bayangkan betapa banyaknya potensi penjualan yang menguap sia-sia.
Sebenarnya, ada tiga langkah mudah untuk mengingat prospek yang berMINAT;
1. Siapkan sebuah Buku Agenda 2009 – Standard, untuk setiap staf Anda.
2. Pada saat wawancara, di kala prospek meminta Anda untuk menghubungi mereka kembali, segera catat nama pelanggan pada tanggal dan jam yang sesuai di buku Agenda Anda.
3. Hubungi prospek/pelanggan Anda pada hari dan jam yang diminati mereka!
Hanya dengan melakukan tiga langkah sederhana ini, Anda dapat menambah banyak pelanggan baru.