Hal utama dalam setiap kegiatan akan lebih baik bila dimulai dari sesuatu yang kita sukai/hobi, karena hal itu sudah merupakan suatu modal untuk melakukan seuatu kegiatan yg bisa dijadikan usaha yang serius.
Contohnya : aku punya teman hobi sekali mancing sejak kecil, pulang sekolah mancing, liburan mancing, pkoknya ada waktu luang mancing. Semua orang udah mikir nich anak nggak ada kerjaan amat ya. Sampai mulai remaja dan tamat SMA hobi itu nggak berkurang tapi semakin menjadi-jadi. Dg gelar sarjana ekonomi yang dia sandang, apakah dia kerja dikantor, ternyata tidak. Lalu apa yang dia kerjakan, apakah dia bisa hidup, ternyata sekarang dia sudah kaya raya, punya 3 toko alat mancing, punya 2 tempat pemancingan yang menghasilkan cukup banyak uang, dia punya 2 tambak ikan bandeng dan dia pun punya home industry ikan asin.
Apakah teman-teman yg dulu suka membicarakan hobi dia itu tetap bilang dia nggak ada kerjaan. Waktu aku ketemu dan tanya kerja dimana sekarang, dia bilang : ya nggak jauh-jauh dari mancing lah des. Nah saat dia tanya juga, kamu sekarang kerja dimana, aku juga bilang : ya nggak jauh2 dari pasar dan dapur lah. Kami akhirnya ketawa sama-sama waktu cerita tentang kehidupan masing2 dan akhirnya kita bilang, untuk anak2 kita kelak biarkan mereka memilih hidup sesuai keinginan, kita support saja dengan baik, jangan memaksakan kehendak ke mereka.
Kalo ada yang bilang, wah aku tidak hobi buat kue. Sebenarnya hobi itu setara dengan senang, senang setara dengan keberhasilan, sementara keberhasilan setara dengan usaha. Jadi intinya jika kita tidak hobi, coba kita senangi dulu, jika sudah kita senangi kemudian kita jadi ingin mencoba tentu saja namanya mencoba adalah berusaha untuk berhasil dan saat mencoba ternyata berhasil akan menjadi suatu kesenangan lagi, kesenangan itu akan menjadi lebih senang jika ada nilai ekonominya walaupun di tingkat paling rendah, misal cukup untuk cemilan keluarga, ini tidak sekedar cukup tapi punya nilai ekonomi, jika kita beli cemilan sore untuk keluarga keluar dana Rp.20.000,- ternyata waktu kita buat hanya perlu modal Rp.10.000,- berarti kita sudah hemat Rp.10.000,- kan?
Nah berarti langkah pertama kita adalah : mencoba. Ambil salah satu resep kue kering, coba buat ½ resep dulu. Jangan pernah terpaku pada resep apapun, jadi kalo kira2 hasil resep pada saat kita coba koq rasanya kurang manis ya, ya kita harus menambah gula, mungkin saja timbangan pembuat resep beda dgn kita atau jenis gulanya beda.
Setelah jadi, coba berikan kepada keluarga dekat atau tetangga dulu, tunggu respon mereka. Saat itu sebenarnya sudah mulai jualan, kita sudah mesti bisa memberikan harga. Kemudian coba lagi resep yg lain dengan cara yang sama, buat beberapa pilihan kue kering. Setiap kenalan yg datang ke rumah atau kita pergi kemana saja, usahan bawa sample kue. Aku juga dulu begitu, mulai tetangga, saudara, teman di sekolah anak, teman suami di kantor. Dari sana kita bisa mulai mempelajari jenis mana yang disukai oleh pembeli.
Jika ada yang bilang lagi : mesti beli alat-alat ya. Tentu saja, kita mau usaha apapun itu memang membutuhkan alat namun bisa kita minimalis. Misal beli oven yg kaleng dulu yang ukuran kecil, atau oven listrik yg sekala rumah tangga, beli mixer yang hand saja dulu.