Kata "Berhasil dan Gagal" diibaratkan sebagai makanan pokok manusia. Kata tersebut yang mencetuskan peribahasa "makan garam" yaitu sebutan bagi orang yang telah berpengalaman menjalani hidupnya. Kegagalan adalah proses berkali-kali menuju keberhasilan, sedangkan parameter keberhasilan adalah tercapainya apa-apa yang diinginkan. Thomas Edison tak luput dari kegagalan dibalik keberhasilannya dalam menemukan lampu. Orang yang sukses adalah orang yang mau berubah karena orang yang sukses bersedia berkorban jiwa dan raga untuk menemukan seribu cara untuk gagal. Kegagalan yang tidak boleh terulang untuk yang kesekian kalinya. Mereka memiliki tekad yang gigih untuk meraih apa yang diinginkan mereka. Seperti pepatah mengatakan bahwa berakit rakitlah ke hulu, berenang kemudian yang berarti bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian. Peribahasa itulah yang cocok untuk istilah Gagal dan Sukses.
Kata yang sering membuat penulis termotivasi kembali adalah “Do it repeatly” yang sering diucap berkali kali. Penulis tak pernah melihat buah, buah ibarat bonus bagi penulis. Hal terpenting adalah proses menuju kesuksesan. Jangan pernah berhenti pada kegagalan yang ke-1000 kalinya, karena yang ke-1001 kalinya adalah kesuksesan anda. Jika anda berhenti, maka anda akan menyesal selama lamanya. Itulah yang disebut dengan fokus pada mimpi indah, tujuan hidup atau impian anda sendiri. Jangan pernah menyesali apa yang tidak ada pada diri terlebihapa apa yang tidak tercatat pada rincian mimpi anda. Dan jangan meremehkan satu atau dua langkah anda, karena tanpa satu atau dua langkah, takkan pernah ada seribu langkah anda.
Syukurilah apa yang ada, karena hidup adalah anugrah terindah dari Allah SWT. Anda harus yakin bahwa apapun yang diberikan Allah SWT. pada kita adalah yang terbaik bagi kita semua. Anda tidak akan pernah menyadari bahwa yang tadinya ulat berbulu, kini menjadi kupu kupu indah yang terbang leluasa. Anda juga tidak pernah menyadari bahwa kaktus dan pohon mawar yang awalnya berduri kini mengembang bunganya. Bunga yang indah yang dihinggapi kupu kupu cantik. Itulah makna dari sebuah kegagalan dan kesuksesan.
Kamis, 20 Januari 2011
Dalam Kesusahan Selalu ada Jalan Keluar
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Pernahkan kita mengalami seperti masuk ke dalam sebuah jalan buntu. Bingung mau melakukan apa? Bingung kemana arah langkah kita selanjutnya? Saya pernah mengalami dan ternyata banyak orang lain pun yang mengalami hal sama. Jika Anda pernah mengalami, bahkan sedang mengalami, dan kemungkinan akan mengalami suatu saat, tenang saja. Anda tidak sendiri.
Kemudian bagaimana mengatasinya?
a. Tenang saja, jangan panik. Meskipun buru-buru, dengan panik justru akan memperburuk keadaan.
b. Berdo'alah dengan seyakin-yakinnya untuk meminta solusi kepada Allah.
c. Berikhtiarlah sedapat mungkin untuk menjemput solusi yang sudah kita minta kepada Allah.
Jika kita serius mencari solusi, jangan mengatakan 'tapi' saat ada solusi. Meskipun solusi tersebut terlihat tidak mungkin. Cobalah untuk berpikir terbuka, sebab seringkali bukan tidak ada solusi, tetapi orang sering menutup pikirannya untuk solusi. Daripada mengatakan 'tapi', tanyakan saja, 'Bagaimana caranya?'. Bisa jadi apa yang sebelumnya terlihat mustahil, berubah menjadi hal mudah setelah tahu caranya.
Di dalam kesusahan pasti ada yang namanya kemudahan dengan catatan kita memiliki niat dan bekerja keras untuk melakukan perubahan.Dunia ini Fana, selalu ada 2 kecenderungan yang berpasangan dan terjadi silih berganti. Kita manusia hanya menjalani kehidupan dan berusaha menjadi yang terbaik. Yakinlah bahwa Tuhan akan memberi kita semua ujian dan masalah yang mampu kita selesaikan, agar kita kuat menjalani hidup ini, tetap semangat berjuang, hubungkan aktivitas hidu dan kehidupan dengan koherensinya dengan spritualitas.
Pernahkan kita mengalami seperti masuk ke dalam sebuah jalan buntu. Bingung mau melakukan apa? Bingung kemana arah langkah kita selanjutnya? Saya pernah mengalami dan ternyata banyak orang lain pun yang mengalami hal sama. Jika Anda pernah mengalami, bahkan sedang mengalami, dan kemungkinan akan mengalami suatu saat, tenang saja. Anda tidak sendiri.
Kemudian bagaimana mengatasinya?
a. Tenang saja, jangan panik. Meskipun buru-buru, dengan panik justru akan memperburuk keadaan.
b. Berdo'alah dengan seyakin-yakinnya untuk meminta solusi kepada Allah.
c. Berikhtiarlah sedapat mungkin untuk menjemput solusi yang sudah kita minta kepada Allah.
Jika kita serius mencari solusi, jangan mengatakan 'tapi' saat ada solusi. Meskipun solusi tersebut terlihat tidak mungkin. Cobalah untuk berpikir terbuka, sebab seringkali bukan tidak ada solusi, tetapi orang sering menutup pikirannya untuk solusi. Daripada mengatakan 'tapi', tanyakan saja, 'Bagaimana caranya?'. Bisa jadi apa yang sebelumnya terlihat mustahil, berubah menjadi hal mudah setelah tahu caranya.
Di dalam kesusahan pasti ada yang namanya kemudahan dengan catatan kita memiliki niat dan bekerja keras untuk melakukan perubahan.Dunia ini Fana, selalu ada 2 kecenderungan yang berpasangan dan terjadi silih berganti. Kita manusia hanya menjalani kehidupan dan berusaha menjadi yang terbaik. Yakinlah bahwa Tuhan akan memberi kita semua ujian dan masalah yang mampu kita selesaikan, agar kita kuat menjalani hidup ini, tetap semangat berjuang, hubungkan aktivitas hidu dan kehidupan dengan koherensinya dengan spritualitas.
Kunci dalam Menjalani Hidup
Bahagia yaitu kata yang mencerminkan suatu keadaan seseorang yang hatinya sedang baik. Bahagia bisa membuat hidup kita menjadi lebih indah dan lebih bermakna. Tugas kita adalah menjaga kebahagiaan itu sendiri.
Bahagia bisa kita dapatkan dengan berusaha yaitu dengan berbuat kebaikan kepada teman bahkan orang yang kita tidak suka,dengan berbuat baik kepada semua orang kebahagiaan tersendiri langsung muncul dan akan membuat hari-hari kita lebih baik.Jadi kalau ingin menjalani hidup lebih baik,hanya satu kuncinya yaitu BERBUAT BAIK,hanya itu yang bisa dilakukan agar kita dapat merasakan kebahagiaan dan membuat hari lebih indah.
Dizaman sekarang adalah zaman dimana orang-orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ada sebagian orang yang semakin kaya dan ada juga yang semakin miskin. Kehidupan pun semakin lama semakin susah, apa-apa serba mahal, untuk makan pun kalau tidak berusaha keras kita tidak bisa mendapatkan makanan, kesehatan yang mahal, pendukung belajar yang mahal,dan masih banyak lagi yang harus dituntaskan. Apabila kita tidak bisa menjalani hidup ini apa adanya kita bisa terlindas oleh waktu bahkan zaman. Semua yang kita telah lakukan hanya satu kuncinya dapat menerima hidup ini apa adanya. Jangan paksakan kita untuk melihat hidup orang lain, orang beli kendaraan baru, orang beli barang baru kita mencurigainya, kita juga dihadapkan dengan kondis ingin membelinya tanpa kita sadari kita tidak mampu untuk membelinya. Tampilah apa adanya diri kita. Jangan minder dengan apa yang kita terima dan bersyukurlah atas semua itu. Menerima hidup apa adanya mungkin terasa berat, banyak godaan yang sebetulnya wajar dialami manusia tetapi disitulah ujian kita untuk dapat menghindari dari iri hati kepada orang lain.
Semua itu memang sudah ditentukan oleh yang diatas sekarang tugas kita berusaha semaksimalnya dan raihlah apa yang kita impikan namun apabila impian kta belum dapat terlakasana dalam waktu-waktu dekat ini janganlah anda kecil hati,iri hati,minder kepada orang lain, anggaplah mungkin saat ini belum waktu yang pas untuk kita dapat menerimanya,dan tidak menutup kemungkinan suatu saat kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan atau yang kita impikan.
Satu kata yang harus diingat "menerima hidup ini apa adanya", dan berusahalah sebainya. Maka kita dapat meraih cita-cita kita dan jangan kecewa apabila kita belum mendapatkannya, ingat belum bukan tidak. Do the best all^^
Bahagia bisa kita dapatkan dengan berusaha yaitu dengan berbuat kebaikan kepada teman bahkan orang yang kita tidak suka,dengan berbuat baik kepada semua orang kebahagiaan tersendiri langsung muncul dan akan membuat hari-hari kita lebih baik.Jadi kalau ingin menjalani hidup lebih baik,hanya satu kuncinya yaitu BERBUAT BAIK,hanya itu yang bisa dilakukan agar kita dapat merasakan kebahagiaan dan membuat hari lebih indah.
Dizaman sekarang adalah zaman dimana orang-orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ada sebagian orang yang semakin kaya dan ada juga yang semakin miskin. Kehidupan pun semakin lama semakin susah, apa-apa serba mahal, untuk makan pun kalau tidak berusaha keras kita tidak bisa mendapatkan makanan, kesehatan yang mahal, pendukung belajar yang mahal,dan masih banyak lagi yang harus dituntaskan. Apabila kita tidak bisa menjalani hidup ini apa adanya kita bisa terlindas oleh waktu bahkan zaman. Semua yang kita telah lakukan hanya satu kuncinya dapat menerima hidup ini apa adanya. Jangan paksakan kita untuk melihat hidup orang lain, orang beli kendaraan baru, orang beli barang baru kita mencurigainya, kita juga dihadapkan dengan kondis ingin membelinya tanpa kita sadari kita tidak mampu untuk membelinya. Tampilah apa adanya diri kita. Jangan minder dengan apa yang kita terima dan bersyukurlah atas semua itu. Menerima hidup apa adanya mungkin terasa berat, banyak godaan yang sebetulnya wajar dialami manusia tetapi disitulah ujian kita untuk dapat menghindari dari iri hati kepada orang lain.
Semua itu memang sudah ditentukan oleh yang diatas sekarang tugas kita berusaha semaksimalnya dan raihlah apa yang kita impikan namun apabila impian kta belum dapat terlakasana dalam waktu-waktu dekat ini janganlah anda kecil hati,iri hati,minder kepada orang lain, anggaplah mungkin saat ini belum waktu yang pas untuk kita dapat menerimanya,dan tidak menutup kemungkinan suatu saat kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan atau yang kita impikan.
Satu kata yang harus diingat "menerima hidup ini apa adanya", dan berusahalah sebainya. Maka kita dapat meraih cita-cita kita dan jangan kecewa apabila kita belum mendapatkannya, ingat belum bukan tidak. Do the best all^^
Belajar Apapun!
Setiap kali mendengar kata belajar, sepertinya hampir semua telinga berdengung. Itu pun terjadi pada telinga saya. Belajar bukan kata yang perlu ditakuti atau dihindari bahkan tak perlu dijadikan kambing hitam. Kenapa kita selalu mengasumsikan kata belajar dengan sesuatu yang kesannya serius, formal, kaku, membosankan, dan kata-kata yang bernilai negatif. Harusnya kita menyadari bahwa sejak kita dilahirkan kedunia ini, kita tak pernah luput atau lepas dari kata yang satu ini. Sejak bayi kita belajar menangis..apa benar menangis itu belajar? baiklah ambil contoh yang lain, ketika kita berumur 1 tahun kita belajar merangkak, kemudian dilanjutkan dengan belajar berjalan, dan belajar mengucapkan kata "mama". Banyak contoh yang bisa kita ambil bahkan sejak kita masih belum mengerti esensi dari belajar itu sendiri.
Ketika kita menginjak masa remaja, kata belajar ini semakin rumit atau semakin membuat kita penuh beban. Tak seperti dulu waktu kita balita yang dengan riang gembiranya melewati masa-masa belajar. Orang tua kita sering menyebutkan atau bahkan meneriakkan kata belajar penuh dengan pengharapan dan tekanan. "Kamu sudah belajar apa hari ini?" , "Kenapa kamu tidak belajar, malah main terus?", "Belajar sana!jangan males-malesan!", "Belajar kamu!atau uang jajan mami potong!". Apa yang terjadi dengan belajar di masa-masa seperti ini? saya teringat ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, Ibu saya pernah berkata "Kamu kenapa ga belajar, katanya mau jadi dokter?"
Kata belajar terus terngiang di telinga saya sampai saya menginjak dewasa. Kemudian saya menyikapinya dengan penuh beban. "Apakah benar saya harus giat belajar biar saya jadi dokter nantinya" hati kecil saya berbisik. Namun kenyataan berkata lain saya tidak jadi dokter saat ini, dengan catatan bahwa saya sudah belajar dengan giat pada waktu Sekolah Menengah Umum agar bisa masuk Perguruan Tinggi baik itu Negeri ataupun Swasta yang memiliki jurusan Kedokteran. Kesimpulan salah yang mungkin saya bisa saya ambil pada saat itu adalah tidak perlu giat belajar, toh saya tidak jadi dokter. Namun kesimpulan bijak yang bisa kita ambil dari kasus di atas adalah "ternyata diperlukan bukan sekedar giat belajar untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang ingin kita raih", ada faktor-faktor lain yang memang harus kita penuhi dan tentunya ada faktor X yang kita tak pernah ketahui sebelumnya.
Dari semua itu saya mendapati hal yang luar biasa dari kata belajar ini. Pada masa pertengahan kuliah, saya menyadari satu hal yang merubah pandangan saya akan kata belajar. Kita tidak perlu selalu bergulat dengan buku-buku tebal, bacaan-bacaan yang penuh dengan teori dan itung-itungan untuk melakukan kegiatan belajar. Dan yang paling utama dari proses belajar adalah jangan pernah belajar kalau hanya ingin mengejar "nilai" berupa angka atau huruf mutu (10, 100, A, B, 3.5, 3.75, dll). Saya lebih menikmati prosesnya dan hasilnya lebih dengan pembuktian yang karya nyata (manfaat bagi diri sendir maupun orang lain). "Nilai" bukan tujuan utama, tapi menurut saya tujuan utama kita harus lebih mulia daripada itu.
Ketika kita berbicara dengan orang lain, saling bertukar pikiran atau pun beradu argumen dengan orang lain itu pun salah satu dari bentuk belajar. Saat berdiskusi tersebut, kita belajar mendengarkan pendapat orang lain, belajar menghormati pandangan hidup orang lain. Belajar Apa pun!karena dibalik pembelajaran itu semua pasti ada sesuatu yang bisa kita ambil walaupun itu sedikit, buang yang kurang berguna-nya dan ambil yang berguna-nya bagi kita. Alasan kita tidak menyukai hal tersebut (subjek, topik, pelajaran) jangan selalu dikedepankan, karena "kita tidak pernah atau apa yang terbaik buat kita, tapi Tuhan tahu". Mungkin kita merasa A bukan yang terbaik (bermanfaat) buat kita, tapi siapa tahu sudah menuliskan A adalah yang terbaik buat kita.
Saya teringat akan perkataan Aesop, seorang budak semenanjung Balkan yang dibebaskan oleh majikannya dan akhirnya menjadi pembuat fabel terkenal, mengatakan "Penderitaan adalah pelajaran". Jadi jangan menunggu sampai kamu menderita sehingga mendapat pelajaran. Sadarkan dirimu dari sekarang juga, karena saya sangat menyesal tidak mengetahuinya dari dulu.
Ketika kita menginjak masa remaja, kata belajar ini semakin rumit atau semakin membuat kita penuh beban. Tak seperti dulu waktu kita balita yang dengan riang gembiranya melewati masa-masa belajar. Orang tua kita sering menyebutkan atau bahkan meneriakkan kata belajar penuh dengan pengharapan dan tekanan. "Kamu sudah belajar apa hari ini?" , "Kenapa kamu tidak belajar, malah main terus?", "Belajar sana!jangan males-malesan!", "Belajar kamu!atau uang jajan mami potong!". Apa yang terjadi dengan belajar di masa-masa seperti ini? saya teringat ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, Ibu saya pernah berkata "Kamu kenapa ga belajar, katanya mau jadi dokter?"
Kata belajar terus terngiang di telinga saya sampai saya menginjak dewasa. Kemudian saya menyikapinya dengan penuh beban. "Apakah benar saya harus giat belajar biar saya jadi dokter nantinya" hati kecil saya berbisik. Namun kenyataan berkata lain saya tidak jadi dokter saat ini, dengan catatan bahwa saya sudah belajar dengan giat pada waktu Sekolah Menengah Umum agar bisa masuk Perguruan Tinggi baik itu Negeri ataupun Swasta yang memiliki jurusan Kedokteran. Kesimpulan salah yang mungkin saya bisa saya ambil pada saat itu adalah tidak perlu giat belajar, toh saya tidak jadi dokter. Namun kesimpulan bijak yang bisa kita ambil dari kasus di atas adalah "ternyata diperlukan bukan sekedar giat belajar untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang ingin kita raih", ada faktor-faktor lain yang memang harus kita penuhi dan tentunya ada faktor X yang kita tak pernah ketahui sebelumnya.
Dari semua itu saya mendapati hal yang luar biasa dari kata belajar ini. Pada masa pertengahan kuliah, saya menyadari satu hal yang merubah pandangan saya akan kata belajar. Kita tidak perlu selalu bergulat dengan buku-buku tebal, bacaan-bacaan yang penuh dengan teori dan itung-itungan untuk melakukan kegiatan belajar. Dan yang paling utama dari proses belajar adalah jangan pernah belajar kalau hanya ingin mengejar "nilai" berupa angka atau huruf mutu (10, 100, A, B, 3.5, 3.75, dll). Saya lebih menikmati prosesnya dan hasilnya lebih dengan pembuktian yang karya nyata (manfaat bagi diri sendir maupun orang lain). "Nilai" bukan tujuan utama, tapi menurut saya tujuan utama kita harus lebih mulia daripada itu.
Ketika kita berbicara dengan orang lain, saling bertukar pikiran atau pun beradu argumen dengan orang lain itu pun salah satu dari bentuk belajar. Saat berdiskusi tersebut, kita belajar mendengarkan pendapat orang lain, belajar menghormati pandangan hidup orang lain. Belajar Apa pun!karena dibalik pembelajaran itu semua pasti ada sesuatu yang bisa kita ambil walaupun itu sedikit, buang yang kurang berguna-nya dan ambil yang berguna-nya bagi kita. Alasan kita tidak menyukai hal tersebut (subjek, topik, pelajaran) jangan selalu dikedepankan, karena "kita tidak pernah atau apa yang terbaik buat kita, tapi Tuhan tahu". Mungkin kita merasa A bukan yang terbaik (bermanfaat) buat kita, tapi siapa tahu sudah menuliskan A adalah yang terbaik buat kita.
Saya teringat akan perkataan Aesop, seorang budak semenanjung Balkan yang dibebaskan oleh majikannya dan akhirnya menjadi pembuat fabel terkenal, mengatakan "Penderitaan adalah pelajaran". Jadi jangan menunggu sampai kamu menderita sehingga mendapat pelajaran. Sadarkan dirimu dari sekarang juga, karena saya sangat menyesal tidak mengetahuinya dari dulu.
Langganan:
Postingan (Atom)