Biasanya kue kering menjadi makanan favorit dan banyak dicari para konsumen pada saat perayaan hari raya seperti pada saat lebaran. Tradisi makanan wajib yang biasa dihidangkan pada saat lebaran, selain ketupat opor biasanya juga dihidangkan berbagai macam kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, kue sagu, kue lidah kucing, serta aneka macam kue lainnya.
Kebiasaan masyarakat tersebut menyebabkan permintaan akan kue kering mampu meningkat tajam, bahkan hingga 200% dari permintaan pasar pada hari – hari biasa. Tingginya permintaan pasar akan kue kering biasanya dijadikan sebagai peluang untuk meraih untung dari usaha musiman tersebut.
Konsumen
Dengan tingginya permintaan konsumen akan kue kering menjelang lebaran, pelaku usaha kue kering tidak perlu susah – susah mencari konsumen. Karena hampir semua kalangan membutuhkan kue kering, dan tidak semua orang memiliki waktu ataupun kemampuan dalam membuat kue kering. Sehingga mereka lebih memilih membeli kue kering yang banyak ditemukan di pasaran, daripada harus membuatnya sendiri. Disamping konsumen rumahan, permintaan akan kue kering juga datang dari berbagai kantor yang menggunakan kue kering sebagai parsel untuk para karyawannya.
Produk
Walaupun permintaan pasar akan kue kering sangatlah tinggi, namun sebagai pelaku usaha Anda harus tetap memperhatikan kualitas produk kue kering yang Anda produksi. Jika ingin menggunakan bahan tambahan seperti bahan pengawet, bahan pewarna serta bahan pemanis pilihlah bahan yang khusus untuk makanan. Sedangkan untuk pemilihan bahan baku, gunakan bahan – bahan yang berkualitas,dan jangan lupa perhatikan masa kadaluarsa bahan baku yang akan digunakan. Sehingga kue kering yang kita hasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan para konsumen.
Selain kualitas produk, yang harus dipikirkan adalah kemasan produk yang menarik untuk menguatkan minat pada konsumen pada produk yang kita produksi. Karena biasanya hal pertama yang dilihat konsumen adalah tampilan luar atau kemasan produknya. Untuk mempercantik penampilan kue kering yang Anda pasarkan, dapat menggunakan berbagai macam bentuk toples kedap udara atau bisa juga menggunakan toples mika yang ditutup rapat dengan plester transparan. Untuk menambah nilai jual, Anda dapat menambahkan hiasan ataupun mencantumkan merek kue kering yang Anda produksi pada kemasan.
Pemasaran
Tawarkan produk kue kering yang Anda produksi pada rekan kantor ataupun tetangga sekitar rumah Anda. Biasanya mereka akan lebih senang jika ditawari dengan cara memesan, sehingga mereka tidak perlu tenaga dan waktu untuk mencari kue kering di supermarket ataupun toko – toko roti.
Cara yang kedua yaitu tawarkan produk Anda ke toko – toko roti, supermarket, ataupun tempat jasa pembuatan parsel. Pada saat menjelang lebaran, banyak toko dan tempat pembuatan parsel yang menerima stock kue kering dalam jumlah yang cukup besar.
Cara yang ketiga yaitu menggunakan brosur dan katalog untuk menawarkan produk Anda melalui para agen, dengan memberikan imbalan tertentu untuk tiap penjualan.
Cara yang keempat yaitu dengan menggunakan bantuan internet dalam memasarkan produk Anda. Sehingga dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas, hingga ke berbagai daerah.
Gunakan merek pada produk Anda, sehingga dapat mengenalkan dan menanamkan citra produk kue kering yang Anda produksi pada pasar.
Analisa Ekonomi
Misal sekali produksi, menghasilkan 200 toples dengan harga jual @ Rp 30.000,00
Modal awal
Oven Rp 3.000.000,00
Mixer Rp 2.000.000,00
10 Loyang @ Rp 30.000,00 Rp 300.000,00
5 Baskom @ 20.000,00 Rp 100.000,00
Kompor gas 1 tungku Rp 200.000,00
Bahan baku Rp 2.000.000,00
Kemasan Rp 1.000.000,00+
Total Rp.8.600.000,00
Pengeluaran
Bahan baku Rp 2.000.000,00
Kemasan Rp 1.000.000,00
Tenaga kerja 2 orang Rp 1.000.000,00
Listrik Rp 100.000,00
Gas elpiji Rp 14.000,00
Transport Rp 150.000,00
Promosi Rp 150.000,00+
Total Rp 4.414.000,00
Omset / produksi
( @ Rp 30.000,00 x 200 toples ) = Rp 6.000.000,00
Laba bersih / produksi
( Rp 6.000.000,00 – Rp 4.414.000,00 ) = Rp 1.586.000,00